Showing posts with label Kisah Teladan. Show all posts
Showing posts with label Kisah Teladan. Show all posts

Tuesday, March 8, 2016

Kisah awal mula harta Qarun


Hampir semua umat Islam di seluruh dunia, pernah mendengar kisah Qarun. Ia adalah seorang yang sangat kaya raya, dan hidup sezaman dengan Nabi Musa AS. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Qarun adalah anak dari paman Musa. Kisah Qarun ini secara lengkap dapat dilihat dalam surah al-Qashash [28] ayat 76-82.

Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Fir'aun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi lemari simpanan. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan.


Dia menggunakan harta ini kesalahan, kelaliman dan permusuhan dan rasa takut orang. Hal ini adalah bencana dan bencana bagi orang-orang kafir dan orang-orang lemah di antara bani Israel. Dia tampak dalam hartanya, harta benda dan anak-anak Israel terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang-orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutmakan apa yang ada pada sisi-nya.

Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain.Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan fondasi yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu.


Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya darta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas sedala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat,kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku"


Satu hari, untuk datang kepada kaumnya dalam kemegahannya dan merasa bangga, sombong dan congkaknya. Akan jatuh ke hati dan silaulah visi mereka dan berkata, " mari kita berharap bahwa kami telah memberikan seperti apa yang telah diberikan kepada karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." Tapi bagi orang-orang yang telah diberi ilmu memberikan konsultasi orang-orang yang tertipu dan berkata: " Aduhai, celakalah kamu kecelakaan, pahala allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh...."


Berlakulah sunnatullah atasnya dan murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka Allah membenamkan harta dan rumahnya kedalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil. Tidak seorangpun yang dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak bermanfaat harta kekayaan dan perbendaharannya.


Ketika Bani Israel melihat terjadi bencana dan harta karun nya bertambahlah iman mereka, orang-orang yang beriman dan kesabaran. Adapaun orang-orang yang berkhianat dan tidak pernah bermimpi seperti Qarun, akhirnya mengetahui kebenaran dan membuka hati-hati, lalu mereka memuji Tuhan untuk tidak memiliki nasib seperti Qarun. Mereka berkata, " Ya Allah, benar rezeki bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hamba-nya dan menyempitkannya; kalau allah tidak memberikan karunia-nya kepada kami benar-benar dia telah dikuburkan kami (saja). Aduhai terucap, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (Nikmat Allah)."



Kisah Teladan Rasulallah SAW


Kisah yang mengharukan kali ini adalah kisah Pengemis buta Yang selalu menghina Rasulullah SAW. Dari kisah ini terdapat tampilan pribadi Rasulullah SAW yang sesungguhnya, ia meninggalkan sebuah kesan yang sangat dalam yang tidak akan bisa terlupakan. Semoga kisah kali ini dapat menambah kecintaan kita terhadap Rasulullah sang panutan hidup kita. Berikut kisahnya :
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah terdapat seorang pengemis Yahudi yang buta. Hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya."
Setiap pagi Rasulullah mendatanginya dengan membawa makanan dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya ke pada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah melakukannya hingga menjelang beliau wafat.

Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi yang buta itu. Suatu hari Abu Bakar ra berkunjung ke rumah putrinya Aisyah ra. Beliau bertanya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?"

Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah, cngkau adalah scorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kccuali satu sunnah saja."

"Apakah itu?" tanya Abubakar RA.

"Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana” kata Aisyah.

Setelah Mendengar penuturan putrinya, Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu?"

Abu Bakar ra menjawab, "Aku orang yang biasa membawa makanan untukmu"

"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri," pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw."

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu bakar RA ia pun terperanjat dan menangis. kemudian Pengemis itu berkata, "Benarkah demikian?

“Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pemah memarahiku sedikit pun, bahkan ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia."
Akhirnya Pengemis Yahudi buta tersebut bersyahadat di hadapan Abubakar RA. Betapa Rasulullah SAW meninggalkan kesan yang begitu dalam pada hati pengemis tersebut. Semoga kisah ini memberikan inspiratif bagi kita untuk menjadi orang yang lebih sabar dan berpribadi yang lembut. Betapa perilaku lembut dapat meluluhkan hati Keras seseorang. Insya Allah !!
Kisah ini terdapat dalam Paket VCD KISAH TELADAN