Friday, March 25, 2016

Teori Darwin Vs Teori Harun Yahya

Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya.
Adnan Oktar (lahir pada tahun 1956 di Ankara, Turki), juga dikenal sebagai Harun Yahya (diambil dari nama nabi Harun dan Yahya) atau Adnan Hoca, adalah seorang penulis dan kreasionis Islam. Ia merupakan penentang teori evolusi, Darwinisme dianggapnya sebagai sumber terorisme.


Teori Darwin menjelaskan bahwa evolusi makhluk hidup terjadi melalui mutasi dan seleksi alam. Setiap makhluk hidup bersaing dalam lingkungannya untuk tetap hidup dan melestarikan populasinya. Di sisi lain, teori tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Darwin pula menyimpulkan bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk hidup mirip kera, yang dijelaskan berawal dari species Pilopithecus yang berevolusi hingga menjadi  Homo Sapiens.
Teori ini memberi perspektif imajinatif terhadap asal-usul manusia, yang menyimpulkan bahwa manusia dan kera berhubungan sebagai suatu keturunan yang sama dari satu spesies. Tetapi, teori evolusi manusia Darwin kurang sesuai dengan pemahaman agama yang jelas menyebutkan bahwa manusia adalah satu spesies utuh dari awal penciptaannya. Tidak mungkin ada hubungan kekerabatan yang terjalin antara dua spesies; manusia dan kera.
Teori Harun Yahya menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup telah didesain sedemikian rupa oleh Sang Desainer, yaitu Sang Pencipta. Setiap jenis makhluk yang telah diciptakan tidak bisa berubah, tidak berkerabat satu sama lain, dan diturunkan dari leluhur yang sama. Jelas menyanggah teori Darwin mengenai seleksi alam yang dapat menimbulkan suatu spesies baru.
Manusia hanya berasal dari satu keturunan yaitu Adam dan Hawa. Bukan berasal dari kera. Dan makhluk-makhluk mirip kera lainnya. Hal ini ditunjukkan melalui perbedaan struktur tulang dan otot dari berbagai temuan yang dijelaskan Harun Yahya. Meskipun teorinya bersifat kreasionis.
Harun Yahya memandang bahwa Darwinisme sebagai terorisme. Hal ini terlihat dari beberapa tulisannya yang berusaha mematahkan teori-teori Darwin melalui fakta-fakta penciptaan yang ditulis dalam bukunya. Teori Darwin menurutnya memberikan pemikiran materialistis terhadap alam semesta. Juga berusaha memberikan suatu pandangan bahwa alam ini tidak hanya bersifat materiil tetapi juga memiliki sisi spiritual yang harus diilhami oleh setiap umat beragama.
Perbedaan yang terlihat, jelas konsep Harun Yahya menentang konsep Darwin. Harun Yahya memberikan suatu perspektif kreatif bahwa makhluk hidup diciptakan dengan desainnya masing-masing oleh Sang Pencipta. Setiap manusia diberikan kelebihan dan kekurangan adalah konsep manusia yang disampaikan oleh Harun Yahya. Tetapi konsep Darwin menjelaskan bahwa antara manusia dan kera memiliki hubungan kekerabatan. Secara tidak langsung konsep Darwin menunjukkan bahwa tidak ada batas yang jelas antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal inilah yang ditentang oleh Harun Yahya. Manusia memiliki martabat yang lebih baik daripada hewan. Memiliki suatu kelebihan yang jelas membedakan antara manusia dan hewan, yaitu akal.
Pada akhirnya, semua jawab dari pertanyaan manusia kembali kepada-Nya, Sang Desainer, Sang Pencipta yang Maha Tahu. Asal-usul manusia yang disampaikan oleh kedua tokoh tersebut kembali kepada pembacanya menjadi seperti apakah manusia selanjutnya. Apakah manusia menjadi sama saja seperti hewan, ataukah harus menjalani hakikatnya sebagai manusia yang utuh.

No comments:

Post a Comment